Feeding Patterns Related to Nutritional Status in Stunted Toddlers
Main Article Content
Abstract
Background: Stunting can occur as a result of malnutrition, especially during the first 1000 days of life (HPK). Poor nutrition during pregnancy, growth, and early childhood can cause children to become stunted. The purpose of this study was to determine the relationship between feeding patterns and nutritional status in stunted toddlers at the North Klaten Community Health Center in Klaten Regency.
Methods: This study used an analytical observational design with a cross-sectional approach. The study population consisted of all mothers with stunted toddlers, totaling 234 people, using proportional stratified random sampling, resulting in a sample of 71 respondents. The research instruments used were the CFQ (Child Feeding Questionnaire) and anthropometric observation sheets. The validity and reliability of the instruments had been tested in previous studies. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test.
Results: The results showed that most feeding patterns were inappropriate (69%) and the nutritional status of stunted toddlers was classified as short (56.3%). The chi-square test obtained a p-value of 0.004 (p<0.05), which means that there is a significant relationship between feeding patterns and the nutritional status of stunted toddlers.
Conclusion: The study shows that the more appropriate the feeding patterns applied by mothers, the better the nutritional status of their children. Health workers need to improve education for mothers about the importance of feeding patterns appropriate for their children's age and involve nutritionists and posyandu cadres in monitoring toddler growth.
Article Details
References
Arikunto, S. (2019). Metodologi penelitian: Suatu pengantar pendidikan. Rineka Cipta.
Candra, Puruhita, & Susanto. (2015). Risk factors of stunting among 1–2 years old children in Semarang City. M Med Indonesia, 45(3), 206.
Dahlan, S. (2020). Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan (5th ed.). Salemba Medika.
Dahlan, S. (2021). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan (6th ed.). Epidemiologi Indonesia.
Dinkes Klaten. (2020). Sumber data Dinas Kesehatan Kabupaten. Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten.
Fikawati, S., Syafiq, A., & Veratamala, A. (2017). Gizi anak dan remaja. Rajawali Pers.
Haile, D., et al. (2016). Exploring spatial variations and factors associated with childhood stunting in Ethiopia: Spatial and multilevel analysis. BMC Pediatrics.
Kemenkes RI. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2020). Profil kesehatan Indonesia tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Larasati, N. N. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 25–59 bulan di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II tahun 2017 [Skripsi, Politeknik Kesehatan Yogyakarta].
Lusrizanuri, K. (2020). Hubungan pemberian ASI terhadap kejadian stunting pada balita 24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Emparu Kabupaten Sintang. Jurnal Dunia Kesmas, 9(4), 529–536. https://doi.org/10.33024/jdk.v9i4.3334
Mouliza, M., & Darmawi, D. (2022). Hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 12–59 bulan di Desa Arongan. Jurnal Biology Education, 10(1), 91–104. https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4120
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2018). Essentials of nursing research: Appraising evidence for nursing practice (9th ed.). Wolters Kluwer.
Prakhasita, R. C. (2018). Hubungan pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita usia 12–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya [Skripsi].
Pranowo, S. (2021). Analisis faktor yang berhubungan dengan stunting pada usia toddler. Indonesian Journal of Nursing Health Science, 6(2), 104–112.
Pujiati, W., Nirnasari, M., & Rozalita. (2021). Pola pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak umur 1–36 bulan. Jurnal Menara Medika, 4(1), 28–35.
Rahmawati, L. A., et al. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting sangat pendek dan pendek pada anak usia 24–59 bulan di Kecamatan Sawah Besar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 12(2), 68–78. https://jikm.upnvj.ac.id/index.php/home/article/view/36/60
Sari, M. R. N., & Ratnawati, L. Y. (2018). Hubungan pengetahuan ibu tentang pola pemberian makan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Gapura Kabupaten Sumenep. Amerta Nutrition, 2(2), 182–188. https://doi.org/10.20473/amnt.v2.i2.2018.182-188
Simarmata, F. N. I. B. (2020). Hubungan pola makan dengan kejadian stunting pada anak usia 4–6 tahun di PAUD Terintegrasi Posyandu Kecamatan Lubuk Pakam. Jurnal Kemenkes RI, 21(2), 2013–2015.
Sodikin, S., Endiyono, & Rahmawati, L. (2018). Hubungan pengetahuan ibu, pola pemberian makan, dan pendapatan keluarga terhadap status gizi anak dibawah lima tahun: Penerapan Health Belief Model. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 1(1), 8. https://doi.org/10.32584/jika.v1i1.99
Suseno, Y. (2021). Hubungan pengetahuan, pola pemberian makan dan status ekonomi keluarga terhadap status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu. Poltekkes Kemenkes Bengkulu, 6.
UNICEF. (2018). The state of the world’s children. Oxford University Press.
Wilda, I., & Desmariyenti, D. (2020). Hubungan perilaku pola makan dengan kejadian anak obesitas. Jurnal Endurance, 5(1), 58. https://doi.org/10.22216/jen.v5i1.4361
Willy, W. (2018). Pola asuh makan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.