Administration of Curcuma Xanthorrizha (Temulawak) Jelly Increases the Body Weight of Undernourished Toddlers

Main Article Content

Marwinda Sri Mahasari
Lusinta Agustina
KH Endah Widhi Astuti

Abstract

Background: Malnutrition in toddlers remains a public health challenge because it can hinder children's growth and development. One of the main causes is low appetite, which leads to inadequate nutritional intake. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) is known to have properties that improve digestive function and increase appetite through its curcuminoid content, which acts as an antioxidant. This study aims to determine the effect of Curcuma xanthorrhiza jelly on weight gain in malnourished toddlers in Krajan Village, Jatinom, Klaten.


 Methods: This study used a quantitative design with a quasi-experimental design and a pretest-posttest approach with a control group. The sampling technique used was total sampling with 17 toddler respondents, consisting of 9 toddlers in the intervention group and 8 toddlers in the control group. The research instrument was a weight observation sheet, while data analysis was performed using the Mann–Whitney nonparametric test.


 Results: The analysis results showed a higher increase in weight in the intervention group compared to the control group, with a statistically significant difference (p-value 0.013).


 Conclusion: There is a significant effect of Curcuma xanthorrhiza jelly administration on weight gain in malnourished toddlers. It is recommended that innovations in the administration of natural herbal ingredients such as temulawak be developed in the form of safe and attractive functional food products to improve the nutritional status of toddlers.

Article Details

How to Cite
Sri Mahasari, M., Agustina, L., & Widhi Astuti, K. E. (2025). Administration of Curcuma Xanthorrizha (Temulawak) Jelly Increases the Body Weight of Undernourished Toddlers. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 9(1), 31–38. https://doi.org/10.37341/jkkt.v9i1.672
Section
Articles

References

Astawan, M. (2020). Sehat dengan rempah dan bumbu dapur. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2020). Pedoman penggunaan herbal dan suplemen kesehatan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.

Candra, A. (2017). Pengaruh suplementasi seng dan zat besi terhadap berat badan dan tinggi badan balita. JNH (Journal of Nutrition and Health), 5(1).

Dahlan, S. (2020). Besar sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan (5th ed.). Jakarta: Penerbit Salemba Medika.

Dahlan, S. (2021). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan (6th ed.). Jakarta: Epidemiologi Indonesia.

Eka, W. W. (2021). Perkembangan fisik anak, problem dan penanganannya. Journal of Early Childhood Islamic Education, 8(1), 55–68. https://doi.org/10.xxxx/jecei.v8i1

Fitria, D. (2019). Obat peningkat nafsu makan anak tradisional dari segi pandangan ahli gizi. [Artikel tidak diterbitkan].

Handajani, S. R., & Widhiastuti, K. E. (2018). Pengaruh jamu cekok terhadap kenaikan berat badan dan jumlah makanan yang dikonsumsi mencit. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional, 3(2), 57–106.

Handayani, E. (2014). Pengaruh pengetahuan gizi ibu dan pendapatan orang tua terhadap pola makan anak balita umur 6 bulan–5 tahun di Dusun 1 Desa Palumbungan Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Hidayat, A. A. (2014). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika.

Husien, F., Ismail, D., & Sitaresmi, M. N. (2013). Hubungan infantile anorexia dengan perkembangan kognitif. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/RSUP Dr. Sardjito.

Kemenkes RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Buku saku pencegahan dan tata laksana gizi buruk pada balita di layanan rawat jalan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Petunjuk teknis penggunaan kartu menuju sehat (KMS) balita. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.

Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2019). Tanaman obat warisan tradisi nusantara untuk kesejahteraan rakyat. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Khamidah, S., Antarlina, S. S., & Sudaryono, T. (2017). Ragam produk olahan temulawak untuk mendukung keanekaragaman pangan. Jurnal Litbang Pertanian, 36(1), 1–12.

Marni, R., & Ambarwati, R. (2015). Khasiat jamu cekok terhadap peningkatan berat badan pada anak. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 102–111.

Maxner, M. (2018). Turmeric dosage: How much should you take per day? United States: Nutrition Press.

Novikasari, N. (2021). Efektivitas pemberian temulawak dan madu terhadap peningkatan berat badan anak dengan status gizi kurang. Holistik Jurnal Kesehatan, 15(2).

Nurmaliza, N. (2018). Hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu terhadap status gizi balita. Jurnal Kesmas, 1(1), 1–6. https://doi.org/10.xxxx/jkesmas.v1i1

Polit, D. F., & Beck, C. T. (2018). Essentials of nursing research: Appraising evidence for nursing practice (9th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer.

Pradopo, S., dkk. (2021). Duration of growth spurt based on cervical vertebrae maturation in Indonesian population. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 15(3), 1200–1205.

Prawirohartono, E. P. (2018). Anakku sulit makan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Puspitasari, P. (2020). Kreasi dan inovasi COMUT (Coklat Temulawak Imut) penambah nafsu makan. Jurnal ABDIMAS-HIP, 1(2).

Sanusi, R. (2020). Identifikasi penyebab kenaikan berat badan pada anak usia dini. Jurnal Keolahragaan, 8(2), 108–116.

Septikasari, M., & Septiyaningsih, S. (2016). Faktor-faktor yang memengaruhi orang tua dalam pemenuhan nutrisi pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Cilacap Utara I Kabupaten Cilacap. Jurnal Kesehatan Al Irsyad, 9(2), 25–30.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wildan Prabowo, E. (2016). Pola asuh anak oleh ibu usia dini. Prosiding KS: Riset & PKM, 3(2), 155–291.